Strategi unik Komeng di Pemilu 2024 dengan foto nyeleneh berhasil menarik perhatian dan memberi warna baru dalam politik.

Lambe Katy – Dalam gelaran Pemilu 2024, muncul sebuah fenomena yang tidak biasa dan berhasil menarik perhatian publik luas. Alfiansyah Bustami, lebih dikenal dengan nama panggung Komeng, menjadi sorotan karena memilih untuk tampil beda. Berbeda dengan calon anggota DPD RI lainnya yang memilih untuk tampil formal dengan jas dan dasi, Komeng memilih untuk menampilkan foto dengan ekspresi wajah yang kocak dan nyeleneh pada kertas suara. Pilihan ini tidak hanya mencuri perhatian tapi juga mengundang berbagai reaksi dari masyarakat dan penyelenggara pemilu.

Ekspresi Nyeleneh Komeng Sebagai Strategi Marketing yang Menarik Perhatian

Komeng, dengan keberaniannya mengambil langkah yang tidak biasa, ternyata memiliki alasan yang cukup kuat. Menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, apa yang dilakukan oleh Komeng merupakan bagian dari strategi marketing yang dipikirkan matang-matang. Ini menunjukkan bahwa dalam berpolitik, terkadang diperlukan pendekatan yang tidak konvensional untuk menarik perhatian dan simpati dari pemilih. KPU Jawa Barat sendiri menyatakan bahwa penggunaan foto nyeleneh tersebut telah disetujui sebelumnya dan tidak melanggar aturan yang ada.

Baca Juga:

Profil Alfiansyah Bustami alias Komeng

Pernyataan Komeng Tentang Gaya Nyelenehnya

Komeng sendiri dengan tegas menyatakan bahwa dirinya sengaja menggunakan foto dengan gaya nyeleneh tersebut. Baginya, ini adalah cara untuk membuat surat suara ‘bersuara’ dan menunjukkan keunikan dirinya dibandingkan dengan calon lainnya. Komeng percaya bahwa dengan tampil beda, ia bisa menarik lebih banyak perhatian dan secara tidak langsung mengedukasi masyarakat bahwa politik tidak selalu harus serius dan kaku. Gaya antimainstream yang dipilihnya itu bukan tanpa alasan, melainkan sebuah usaha untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Tujuan Komeng Hanya Ingin Menghibur

Lebih jauh, Komeng menegaskan bahwa tindakannya itu bukanlah strategi untuk mendapatkan lebih banyak suara, melainkan sekadar ingin tampil beda dan memberikan hiburan. Ini menunjukkan bahwa di balik ekspresi nyeleneh dan pilihan yang tidak biasa itu, terdapat niat baik untuk memberikan warna baru dalam dunia politik yang sering kali dipandang serius. Komeng ingin menunjukkan bahwa politik juga bisa dijalani dengan cara yang menyenangkan dan menghibur, tanpa meninggalkan substansi dan tanggung jawab sebagai calon anggota legislatif.

Baca Juga:

Perceraian Mas Pur dan Dwinda Ratna

Awal Mula Pemilihan Foto Nyeleneh

Komeng juga menjelaskan awal mula ia memutuskan untuk menggunakan foto nyeleneh tersebut. Ia tidak mendapatkan larangan apapun dari KPU terkait gaya foto yang ingin digunakan. Bahkan, saat ia menunjukkan foto nyelenehnya kepada KPU Jawa Barat, mereka merespons dengan positif dan menyatakan bahwa tidak ada peraturan yang melarang penggunaan foto seperti itu. Respons positif ini menunjukkan adanya keterbukaan dan fleksibilitas dari penyelenggara pemilu dalam menerima keunikan dan kreativitas dari para calon.

Tindakan Komeng dalam menggunakan foto nyeleneh sebagai bagian dari materi kampanyenya di Pemilu 2024 telah membuka mata banyak pihak tentang pentingnya kreativitas dan keunikan dalam berpolitik. Ini bukan hanya soal bagaimana memenangkan pemilu, tapi juga tentang bagaimana membuat politik lebih dekat dan menyenangkan bagi masyarakat. Komeng telah berhasil menunjukkan bahwa dengan cara yang tepat, politik bisa dijalani dengan cara yang berbeda dan tetap bermakna. Strategi nyeleneh Komeng menarik perhatian dan mengajarkan pentingnya keberanian untuk berbeda dan autentik, termasuk di politik.