Respons Netizen: Dari Kritik Hingga Pembelaan

Sebagian netizen menyayangkan langkah mereka mengundang sponsor untuk acara pribadi yang seharusnya bersifat intim dan personal.

Kritik tajam datang dengan menyindir status ekonomi kedua selebriti tersebut, dengan komentar seperti, “Old money katanya yang rumahnya aja pake lift dan pengusaha yang bahkan usaha keluarganya aja banyak di luar negeri tapi ngemis sponsor,” menunjukkan ketidakpuasan publik terhadap apa yang mereka anggap sebagai tindakan yang tidak pantas dari selebriti yang seharusnya mampu mengadakan acara tanpa sponsor.

Simak Juga

Somasi Terbuka Sarwendah kepada Lima Akun TikTok

Namun, beberapa netizen membela Aaliyah dan Thariq, berargumen bahwa kerjasama dengan brand adalah praktik umum di kalangan selebriti.

Mereka menekankan bahwa kerja sama semacam ini menguntungkan kedua belah pihak, dan mengkritik mereka yang terlalu fokus mencari-cari kesalahan.

“Nggak usah lebayyy semua artis begitu mau nawarin di tawarin semua timnya memang kerjasama toh cuannya saling menguntungkan keduabelah pihak artis mah dah biasa dah lah gocus aja sama kebahagian masing2 jangan dicari2 celah mulu orang lagi happy,” tulis salah satu netizen.

Hilangnya Postingan: Tanda Kesadaran atau Tekanan?

Menariknya, setelah kontroversi ini menjadi bahan pembicaraan yang ramai, postingan tentang open endorse itu dikabarkan telah dihapus.

Ini memicu spekulasi apakah respons tim manajemen menyadari kesalahan atau ada tekanan dari pihak tertentu untuk menghapus posting tersebut.

Kasus ini menyoroti dinamika menarik antara kehidupan pribadi selebriti dan ekspektasi publik.

Simak Juga

Lyodra Ginting Borong Penghargaan di SCTV Music Awards 2024

Di satu sisi, selebriti diharapkan mempertahankan citra tertentu yang tidak tercoreng oleh praktek komersial.

Di sisi lain, realitas industri hiburan modern seringkali memerlukan kerjasama antara figur publik dan brand untuk menutupi biaya besar kegiatan.

Dalam konteks ini, penting bagi publik dan para selebriti untuk menemukan keseimbangan antara menjaga keaslian momen pribadi dan tuntutan komersial.

Dalam era media sosial, setiap tindakan figur publik cepat mendapat sorotan, mendorong mereka untuk lebih waspada dalam setiap langkah.