Daftar Isi
Estimated reading time: 4 minutes
Lambe Katy – Nama Nikita Mirzani lagi-lagi jadi perbincangan. Kali ini bukan soal sensasi di media sosial atau komentar pedas yang biasa bikin ramai. Perhatian publik tertuju pada langkah hukumnya yang terbilang berani.
Setelah banding justru memperberat vonis, Nikita memilih maju satu langkah lagi dengan mengajukan kasasi. Keputusan ini langsung memancing berbagai reaksi. Banyak yang bertanya-tanya, kenapa tetap melawan di tengah risiko hukuman yang bisa semakin berat.
Namun, bagi Nikita dan tim hukumnya, langkah ini justru lahir dari satu hal yang mereka pegang teguh sejak awal, yaitu keyakinan bahwa tuduhan tersebut nggak pernah dilakukan. Keputusan kasasi ini seolah jadi pesan bahwa Nikita nggak mau berhenti berjuang.
Kasasi ini diajukan terkait kasus pemerasan dan tindak pidana pencucian uang senilai Rp4 miliar yang dilaporkan oleh Reza Gladys. Dari awal, Nikita disebut merasa tuduhan itu sama sekali nggak sesuai dengan apa yang terjadi.
Kuasa hukum Nikita, Usman Lawara, menyampaikan bahwa alasan utama kasasi diajukan karena pihaknya masih yakin penuh perbuatan tersebut nggak pernah dilakukan oleh kliennya.
Saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Usman menyebut bahwa keyakinan ini juga berlaku untuk Ismail Marzuki yang turut terseret dalam perkara yang sama. Menurut Usman, sejak awal pihaknya konsisten dengan satu sikap.
Pihaknya percaya bahwa dakwaan yang dialamatkan ke Nikita Mirzani nggak berdiri di atas fakta sesuai keyakinannya. Sikap inilah yang kemudian mendorong langkah kasasi, meskipun risikonya sudah jelas di depan mata.
Keputusan kasasi ini jelas bukan tanpa beban. Publik masih ingat bagaimana upaya banding sebelumnya justru berujung pada vonis yang lebih berat. Hukuman yang semula empat tahun penjara berubah menjadi enam tahun setelah banding diputuskan.
Fakta ini tentu bikin banyak orang bertanya, apakah langkah kasasi nggak akan memperburuk keadaan. Risiko itu diakui sendiri oleh pihak Nikita. Namun, Usman menegaskan bahwa ketakutan terhadap kemungkinan terburuk bukan alasan berhenti.
Dalam pernyataannya, Usman menyebut bahwa keputusan banding sebelumnya sebenarnya berawal dari langkah Jaksa Penuntut Umum. Ketika jaksa memilih banding lebih dulu, pihak Nikita merasa mau nggak mau harus ikut merespons.
Menurutnya, diam bukan pilihan, apalagi ketika merasa kliennya berada di posisi yang dirugikan. Bagi mereka, perlawanan hukum ini bukan soal nekat, tapi soal mempertahankan keyakinan.
Menariknya, Usman juga menyinggung soal ketidakpastian hasil kasasi. Ia menyebut bahwa nggak ada satu pun pihak yang bisa memastikan masa depan putusan hukum. Menurutnya, jika sejak awal mereka tahu kasasi akan memperberat hukuman, tentu langkah itu nggak akan diambil.
Ia menegaskan bahwa mereka bukan peramal atau paranormal yang bisa membaca hasil di depan. Yang mereka punya hanyalah keyakinan terhadap proses dan kepercayaan bahwa kebenaran akan menemukan jalannya sendiri.
Kalau melihat perjalanan kasus ini, satu hal yang konsisten dari Nikita Mirzani adalah sikapnya yang selalu vokal. Ia dikenal sebagai figur publik yang jarang memilih diam, terutama ketika merasa disudutkan.
Dalam kasus ini, meskipun tekanan datang dari berbagai arah, sikap tersebut tetap terlihat. Nikita nggak pernah menunjukkan tanda menyerah secara mental. Justru sebaliknya, langkah kasasi ini seperti penegasan bahwa ia masih ingin memperjuangkan posisinya.
Bagi sebagian orang, sikap ini dianggap kontroversial. Namun, bagi pendukungnya, langkah tersebut dinilai sebagai bentuk keberanian untuk menghadapi sistem hukum dengan kepala tegak.
Kasus pemerasan dan TPPU yang menyeret Nikita Mirzani memang selalu menarik perhatian. Bukan hanya karena nominalnya besar, tapi juga karena sosok Nikita yang sejak lama identik dengan sorotan media.
Setiap perkembangan kasusnya nyaris selalu jadi bahan perbincangan. Mulai dari sidang, putusan, hingga langkah hukum lanjutan, semuanya tak lepas dari perhatian publik. Kasasi ini pun menambah bab baru dalam perjalanan panjang tersebut.
Dalam pernyataan penutupnya, Usman menegaskan bahwa langkah kasasi ini berangkat dari keyakinan yang kuat terhadap proses hukum. Usman menyebut bahwa pihaknya percaya, dengan niat dan keyakinan tersebut, jalan kebenaran pada akhirnya akan terbuka.
Dalam konteks kasus Nikita Mirzani, pernyataan tersebut terasa seperti benang merah dari seluruh sikap yang ditunjukkan sejak awal. Nah, ini nggak cuma siapa melawan siapa, tapi lebih ke mempertahankan versi kebenaran yang diyakini.
Kini, publik hanya bisa menunggu bagaimana hasil kasasi nanti. Apakah langkah ini akan membawa perubahan, atau justru memperpanjang tekanan yang sudah ada. Satu hal yang pasti, keputusan Nikita Mirzani untuk tetap maju ke kasasi kembali menegaskan posisinya.
Di tengah risiko besar dan sorotan tajam, ia memilih terus melawan dengan caranya sendiri. Kasasi ini jelas jadi bagian penting, apakah keyakinan yang dipegang sejak awal akan berbuah hasil, atau justru membuka tantangan baru, waktu akan menjawab.
Sumber : www.grid.id
Nikita Mirzani membuka babak baru kasusnya. Vonis enam tahun penjara nggak diterima, kasasi ke Mahkamah…
Niena Kirana Riskyana bukan sosok biasa. Di balik isu rumah tangga Dito Ariotedjo, ia dikenal…
Nama Davina Karamoy kembali jadi bahan omongan usai isu perselingkuhan mencuat, diperkuat unggahan lawas, komentar…
Nama Davina Karamoy mendadak jadi sorotan usai isu orang ketiga mencuat, diperkuat unggahan lawas istri…
Resbob kembali menyedot perhatian setelah ucapannya menyinggung suku Sunda viral. Klarifikasinya muncul, tapi reaksi publik…
Drama permintaan maaf Inara Rusli pada Wardatina memanas ketika kondisi mental Inara sedang turun, sementara…