Estimated reading time: 4 minutes

Lambe Katy – Nama Nikita Mirzani kembali memenuhi linimasa. Bukan karena unggahan pedas atau pernyataan kontroversi di media sosial, melainkan langkah serius yang ia ambil dalam kasus hukum yang tengah menjeratnya. 

Setelah putusan banding Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menjatuhkan vonis enam tahun penjara, Nikita memilih jalan yang lebih panjang. Ia mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Keputusan ini langsung mengundang perhatian publik. Bagi sebagian orang, langkah tersebut dianggap berani. Bagi yang lain, pilihan ini terasa seperti perlawanan terakhir. Apa pun sudut pandangnya, satu hal jelas, Nikita kembali jadi pusat pembicaraan.

Sorotan ini juga membuka rasa penasaran. Banyak yang bertanya-tanya, seberapa siap Nikita menghadapi proses hukum berikutnya, serta apa yang sebenarnya ingin ia perjuangkan lewat kasasi ini.

Dari Putusan Banding ke Langkah Kasasi

Perjalanan kasus Nikita Mirzani memang panjang. Setelah melewati persidangan di tingkat pertama, perkara ini berlanjut ke banding. Namun, hasil di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta justru membuat situasi semakin panas. 

Vonis enam tahun penjara dan denda Rp1 miliar dinilai terlalu berat oleh pihak Nikita. Di titik inilah cerita mulai berbelok. Melalui tim kuasa hukumnya, Nikita memutuskan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. 

Kuasa hukum Nikita, Galih Rakasiwi, menjelaskan bahwa dokumen sudah lengkap dan ditandatangani kliennya. Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Galih menyampaikan bahwa surat kuasa asli sudah diterima dan diserahkan sebagai dasar kasasi. 

Keteguhan Sikap Tim Kuasa Hukum

Di balik keputusan kasasi, ada sikap tegas dari tim kuasa hukum Nikita Mirzani. Galih Rakasiwi secara terbuka menyampaikan bahwa pihaknya memang nggak sependapat dengan putusan di tingkat pertama maupun banding. 

Menurutnya, keputusan tersebut menyisakan banyak hal yang patut dipertanyakan. Galih menuturkan bahwa pengajuan kasasi ini dilakukan karena adanya keyakinan kuat bahwa masih ada ruang keadilan yang bisa diperjuangkan. 

Ia menegaskan bahwa kliennya sadar betul akan risiko yang menyertai langkah ini. Hukuman bisa saja diperberat. Namun, hal itu nggak menyurutkan niat mereka. Dalam narasinya, Galih menyampaikan bahwa sejak awal Nikita sudah siap sepenuhnya. 

Ia menyebut kliennya mantap seratus persen menghadapi segala kemungkinan yang datang dari proses kasasi. Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa langkah ini bukan keputusan emosional, melainkan hasil pertimbangan panjang.

Nikita Tetap Optimis di Tengah Tekanan

Di balik sorotan kamera dan tekanan publik, Nikita Mirzani disebut berada dalam kondisi mental yang siap. Menurut Galih, Nikita justru menunjukkan optimisme tinggi. Ia yakin bahwa kasasi merupakan jalan yang layak ditempuh.

Galih juga menyampaikan bahwa tujuan utama Nikita sebenarnya sederhana. Ia ingin bebas. Banyak yang mengenal Nikita sebagai sosok keras dan blak-blakan. Namun, dalam situasi ini, ia memilih langkah hukum formal sebagai bentuk perlawanan. 

Risiko Besar di Balik Keputusan Ini

Mengajukan kasasi tentu bukan tanpa risiko. Galih Rakasiwi secara terbuka mengakui bahwa hukuman Nikita bisa saja diperberat. Namun, ia menegaskan bahwa timnya sudah mempertimbangkan hal tersebut sejak awal.

Pernyataan ini seolah menjadi pesan bahwa Nikita dan timnya sudah menimbang segala kemungkinan. Meski begitu, keputusan untuk tetap melangkah menunjukkan bahwa Nikita nggak ingin menyerah begitu saja. Ia memilih menghadapi risiko tersebut daripada menerima putusan yang menurutnya nggak adil.

Reaksi Netizen

Langkah kasasi Nikita Mirzani langsung memicu beragam reaksi. Di media sosial, komentar datang dari berbagai arah. Ada yang mendukung, menganggap Nikita berhak memperjuangkan keadilannya. 

Ada pula yang menyayangkan keputusan tersebut, menilai bahwa proses hukum seharusnya diterima apa adanya. Di tengah hiruk pikuk komentar, Nikita memilih diam. Ia menyerahkan penjelasan kepada tim kuasa hukumnya, sementara publik terus berspekulasi.

Kasus yang Berbuntut Panjang

Kasus yang menjerat Nikita Mirzani memang bukan perkara sederhana. Ia divonis enam tahun penjara dan denda Rp1 miliar atas kasus ITE dan Tindak Pidana Pencucian Uang yang dilaporkan oleh Reza Gladys. 

Vonis ini menjadi salah satu hukuman terberat yang pernah menimpa figur publik sekelas Nikita. Banyak yang lebih fokus pada bagaimana Nikita menghadapi situasi ini. Dari gaya bicara kuasa hukum, hingga sikap Nikita yang disebut tetap optimis.

Nikita Mirzani dan Identitas Kontroversial

Selama bertahun-tahun, Nikita Mirzani dikenal sebagai sosok yang vokal dan berani. Ia jarang menahan diri saat menyampaikan pendapat. Karakter ini membuatnya sering berada di tengah pusaran kontroversi.

Dalam kasus ini, karakter tersebut kembali terlihat. Namun, bentuknya berbeda. Alih-alih serangan verbal, Nikita memilih jalur hukum yang panjang. Keputusan kasasi menunjukkan bahwa ia masih memegang kendali atas langkahnya sendiri.

Babak Baru yang Menentukan

Dengan diajukannya kasasi ke Mahkamah Agung, perjalanan kasus Nikita Mirzani memasuki fase yang krusial. Semua mata kini tertuju pada putusan yang akan datang. Apakah kasasi ini membuka peluang baru, atau justru membawa konsekuensi lebih berat, masih menjadi tanda tanya besar.

Satu hal yang pasti, keputusan ini menandai babak baru yang menentukan. Nikita nggak sekadar menerima keadaan. Ia memilih melawan dengan cara yang ia yakini. Bagi publik, kisah ini masih jauh dari kata selesai. Selama proses kasasi berjalan, perhatian akan terus mengarah pada setiap perkembangan kecil kasus ini.

Kita Tunggu Saja Prosesnya

Langkah Nikita Mirzani mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung memperlihatkan sisi lain dari dirinya. Di balik citra kontroversial, ada keyakinan kuat untuk memperjuangkan apa yang ia anggap benar.

Di tengah tekanan, risiko, dan sorotan ntizen, Nikita tetap melangkah dengan kepala tegak. Ia memilih jalur panjang yang penuh ketidakpastian, dengan satu harapan besar, kebebasan.

Apakah harapan tersebut akan terwujud, waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal jelas, kisah Nikita Mirzani kembali menambah daftar kasus yang membuat publik sulit berpaling.

Sumber : www.cnnindonesia.com