Ifan Seventeen Pimpin PFN: Latar Politiknya?
Lambe Katy – Dunia hiburan dan politik Indonesia kembali dihebohkan dengan kabar mengejutkan. Riefian Fajarsyah, yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) oleh Presiden Prabowo Subianto. Penyanyi yang namanya melejit bersama band Seventeen ini kini memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perfilman. Keputusan ini sontak memicu beragam reaksi, dari keheranan hingga kritik tajam. Banyak yang bertanya-tanya, apa hubungan seorang musisi dengan industri film? Lebih jauh lagi, apa latar belakang politik Ifan yang membuatnya dipercaya mengemban jabatan strategis ini? (viva.co.id)
Jejak Politik Ifan Seventeen
Ifan bukan nama asing di panggung musik Tanah Air. Namun, perjalanan hidupnya ternyata tak hanya berputar di dunia seni. Pria kelahiran Yogyakarta, 16 Maret 1983, ini pernah mencoba peruntungan di ranah politik. Pada Pemilu 2014, Ifan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra, mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta. Sayangnya, langkah pertamanya ini tak membuahkan hasil. Ia gagal meraih kursi di Senayan. Tak kapok, Ifan kembali mencoba pada Pemilu 2019, kali ini bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk daerah pemilihan Kalimantan Barat. Namun, nasib serupa menimpanya—ia lagi-lagi tak lolos. Meski demikian, pengalaman ini menunjukkan ambisi Ifan untuk terjun ke dunia politik jauh sebelum jabatan Dirut PFN menghampirinya.
Kegagalan di dua pemilu tak membuat Ifan menjauh dari politik. Ia justru semakin aktif menjalin kedekatan dengan tokoh-tokoh politik, khususnya dari kalangan Partai Gerindra. Salah satu yang mencolok adalah hubungannya dengan Prabowo Subianto, presiden terpilih yang kini menjabat. Ifan kerap menunjukkan dukungan terbuka kepada Prabowo melalui media sosial. Pada 8 Januari 2025, misalnya, ia mengunggah foto bersama Prabowo saat menghadiri ulang tahun sang presiden. Dalam caption-nya, Ifan memuji Prabowo sebagai sosok inspiratif yang mengajarkan cinta tanah air. Tak hanya itu, pada 17 Oktober 2024, ia berkolaborasi dengan ajudan Prabowo, Rizky Irmansyah, menciptakan lagu bertema perjuangan sebagai hadiah ulang tahun untuk Prabowo. Langkah ini memperkuat persepsi bahwa kedekatan dengan elite politik menjadi salah satu faktor kunci di balik pengangkatannya.
Dari Panggung Musik ke Kursi Direksi
Karier Ifan di dunia musik memang tak perlu diragukan. Bergabung dengan Seventeen sejak 2006, ia membawa band ini meraih popularitas lewat lagu-lagu hits seperti “Jaga Selalu Hatimu” dan “Kemarin”. Tragedi tsunami Selat Sunda 2018 yang merenggut nyawa rekan band dan istrinya, Dylan Sahara, sempat mengguncang hidupnya. Namun, Ifan bangkit dan melanjutkan karier sebagai penyanyi solo. Ia juga mulai merambah dunia akting dan produksi, meski pengalamannya di industri film terbilang minim. Ia hanya tercatat bermain dalam docudrama “Kemarin” yang mengisahkan tragedi tsunami tersebut.
Pengangkatan Ifan sebagai Dirut PFN pada 10 Maret 2025 menuai pro dan kontra. Banyak yang mempertanyakan kapasitasnya memimpin BUMN perfilman, mengingat ia tak memiliki rekam jejak kuat di industri ini. Namun, Kementerian BUMN membela keputusan tersebut. Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, menyebut Ifan sebagai sosok muda yang diharapkan membawa gebrakan baru. “Ifan punya pengalaman sebagai produser dan kreativitas yang bisa mengembangkan PFN,” ujar Putri. Pemerintah juga menilai popularitas Ifan bisa menarik perhatian publik dan investor untuk memajukan industri film nasional.
Kontroversi dan Sorotan Publik
Keputusan ini tak luput dari kritik. Netizen dan beberapa figur publik menganggap pengangkatan Ifan lebih didasarkan pada kedekatan politik ketimbang kompetensi. “Menjilat bukan lagi hal hina, tapi cara dapat jabatan,” tulis seorang warganet di media sosial. Aktor Fedi Nuril bahkan blak-blakan menyindir, “Prestasi dan pengalamannya di film nggak jelas.” Di sisi lain, ada yang optimis bisa memanfaatkan jaringannya di dunia hiburan untuk membawa angin segar bagi PFN. Pendidikannya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM juga disebut-sebut sebagai bekal manajerial, meski tak langsung relevan dengan perfilman.
Ifan sendiri belum banyak bicara soal jabatan barunya. Dalam unggahan terakhirnya di Instagram, ia hanya memposting foto bersama Prabowo tanpa menyinggung PFN. Sementara itu, karangan bunga ucapan selamat telah berjejer di kantor PFN di Jatinegara, Jakarta Timur, menandakan pelantikannya telah resmi. Publik kini menanti langkah konkret. Akankah ia membuktikan diri sebagai pemimpin visioner atau justru memperkuat narasi bahwa jabatan ini hanyalah “hadiah” politik? Waktu yang akan menjawab.