Daftar Isi
Estimated reading time: 4 minutes
Lambe Katy – Dunia hiburan Tanah Air kembali berduka, Epy Kusnandar, selama ini identik dengan karakter-karakter penuh energi, humor, dan ciri khasnya yang susah digantikan, mendadak jadi pusat perhatian setelah kabar kepergiannya pada Rabu, 3 Desember 2025 menyebar.
Kepergian itu terasa mendadak, seolah memotong fase hidup seseorang yang masih begitu aktif di dunia seni. Bukan cuma publik, keluarganya pun merasakan hal yang sama. Dari sinilah berita tentang Epy Kusnandar langsung mencuat.
Sumber cerita bermula dari pengakuan keluarga, yang menegaskan kalau perjalanan menuju momen itu berlangsung sangat cepat. Suasana rumah di subuh hari yang biasanya tenang, tapi pada pukul 05.30 WIB, situasinya berubah total ketika Karina Ranau, istri Epy, menemukan sang suami dalam kondisi sangat kritis.
Tanpa buang waktu, keluarga langsung membawa Epy ke rumah sakit di kawasan Cawang. Namun, dari langkah pertama menuju instalasi gawat darurat, ketegangan sudah terasa karena kondisi Epy disebut benar-benar mengkhawatirkan.
Di rumah duka, Damar Rizki Marzuki, putra Epy, menceritakan bagaimana dokter menggambarkan perkembangan kondisi ayahnya. Dalam narasinya, Damar menjelaskan, “Kronologinya berlangsung cepat kalau kata dokter. Karena penyakitnya berhubungan sama alat yang paling vital, otak manusia. Sama kayak jantung.”
Memasuki ruang perawatan, kondisi Epy disebut sudah berada dalam fase yang diibaratkan dokter sebagai titik tipis antara sadar dan nggak sadar. Tim medis memberikan penanganan terbaik yang mereka punya, tapi semua bergantung pada seberapa kuat tubuh Epy melawan.
Ruang rawat itu berubah menjadi tempat penuh harapan. Dari kesaksian keluarga, tenaga medis sempat menyampaikan kalau mereka “bertahan dulu sambil menunggu keajaiban.” Kata “keajaiban” itu sendiri sudah cukup menggambarkan suasana betapa rumitnya situasi medis yang terjadi.
Damar kembali menambahkan, “Penyakit jantung, penyakit otak, itu bisa tiba-tiba. Bisa dalam hitungan detik, nggak sampai berhari-hari.” Di saat kondisi yang semakin menurun, keluarga terus mendampingi, berharap ada perubahan meski sekecil apa pun.
Lantas, Epy Kusnandar meninggal karena apa? Jadi, keluarga memberikan keterangan yang cukup jelas. Informasi ini disampaikan oleh Deniar Hendarsah, adik kandung Epy, yang mengatakan bahwa penyumbatan pembuluh darah terjadi pada area batang otak.
Bagian yang berfungsi sebagai pusat kendali hidup manusia. Deniar menjelaskan hal tersebut sambil menggambarkan ukuran batang otak yang sebenarnya kecil namun memegang peran besar. Dalam narasinya, ia menuturkan:
“Penyumbatan pembuluh darah di batang otak. Katanya ukurannya cuma segini. Yang tersumbat cuma satu tapi itu pusat kontrol kehidupan. Gerak, napas.” Masalah pada area ini nggak bisa ditunda, nggak bisa dilawan dengan cara biasa.
Seringkali memberi waktu yang sangat singkat untuk penanganan darurat. Saking kritisnya kondisi tersebut, tensi Epy disebut sangat tinggi dan nggak kunjung turun. Hal ini pula yang membuat tim medis nggak bisa melakukan tindakan operasi. Risiko terlalu besar, sementara kondisi tubuhnya nggak mendukung.
Meski peluangnya besar mengarah ke arah yang nggak diharapkan, tim medis tetap melakukan berbagai usaha agar kondisi Epy bergerak membaik. Mulai dari alat bantu oksigen, obat-obatan untuk menaikkan kesadaran, hingga pengawasan intensif dari dokter yang menangani.
Namun, kamu pasti pernah mendengar kalimat “tubuh sudah kelelahan sebelum hati siap melepas.” Itulah kira-kira yang dirasakan keluarga. Epy sempat berada dalam fase semi-koma, seolah tubuhnya mencoba bertahan walau kapasitasnya makin menurun.
Hingga akhirnya, waktu berjalan mendekati siang hari. Ruang rawat tadinya sunyi mulai dipenuhi keluarga dan kerabat. Ada yang menggenggam tangan Epy. Ada membisikkan doa. Lalu, ada pula yang mencoba menahan air mata supaya suasana tetap kuat.
Menurut kesaksian keluarga, momen akhirnya terjadi sekitar pukul 14.24 WIB, ketika detak jantung Epy berhenti. Dalam pernyataan Deniar, ia menuturkan, “Sampai di suatu saat ruangan itu udah dipenuhi keluarga, kerabat, terus menyemangati. Ya akhirnya pukul 14.24 dinyatakan detak jantung berhenti.”
Kepergian Epy Kusnandar nggak cuma meninggalkan luka bagi keluarga, tapi juga untuk penggemarnya di seluruh Indonesia. Sosok yang selama ini hadir lewat karakter-karakter yang lucu, tegas, dan penuh daya tarik itu seolah menggenggam bagian kecil hati para penontonnya.
Pada keesokan harinya, Kamis (4 Desember 2025), jenazah Epy dimakamkan di TPU Jeruk Purut. Kamu mungkin sudah melihat potret suasana pemakaman dari media sosial, tampak banyak pelayat hadir dengan wajah kehilangan, tapi tetap memberi penghormatan terakhir dengan cara yang penuh ketulusan.
Meskipun perjalanan hidup Epy Kusnandar selesai di dunia, memori tentangnya sama sekali nggak redup. Kamu pasti punya satu atau dua karakter Epy yang membekas, yang cara bicaranya khas, gaya ekspresinya kuat, atau cara dia memerankan adegan, bikin penonton merasa dekat.
Dunia hiburan memang kehilangan salah satu aktor terbaik, tapi karya-karyanya masih tersimpan dalam banyak cerita, film, sinetron, dan kehidupan para penggemar yang tumbuh bersamanya. Kepergiannya terasa mendadak, tapi kisahnya nggak akan cepat terlupakan.
Sumber : hot.detik.com
Setelah resmi lantik ikrar talak, Andre Taulany ungkap rasa lega dan berharap hidup baru berjalan…
Richard Lee jadi sorotan usai unggah promo produk saat banjir Sumatra, memancing reaksi panas netizen…
Azizah Salsha muncul di lokasi banjir Padang dan langsung bergerak memberi bantuan. Aksinya menyentuh hati…
Kabar kepergian ibunda Raisa membawa suasana duka yang langsung menyentuh publik dan para penggemar pada…
Duka menyelimuti dunia hiburan setelah Gary Iskak berpulang usai kecelakaan motor. Kronologi dan reaksinya langsung…
Isu menikah siri dengan pria beristri menyeret nama Inara Rusli, memicu komentar emosional dari ibu…